Minggu, 27 Juni 2010

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR YUNANI











Perkembangan Arsitektur Yunani

Perkembangan arsitektur di Yunani dimulai dari sejarah peradaban bangsa – bangsa yang mendiami pulau Kreta, Mikena dan wilayah dataran Yunani, yaitu

· Bangsa Minos (Minoan) 1600 SM

· Bangsa Mikena (Mycenaean) 1100 SM

· Bangsa Yunani (Greece) 800 SM

Ketiga bangsa tersebut memiliki ciri khas antara lain kehidupan yang damai (Minoan); masyarakat yang ahli dalam bangunan, seni, administrasi, perang ( Mikena); politik bebas dan kesamaan pola budaya (Greek).

Pada perkembangannya terdapat 3 kebudayaan yang berpengaruh, yaitu :

1. Kebudayaan Creta (1500 – 1100SM)

Penduduknya berasal dari Asia Kecil yang berimigrasi ke pulau Kreta dan sekitarnya serta membawa budaya asalnya. Namun pada tahun 1400 SM dikuasai bangsa Mikena dan mencapai masa kejayaan pada tahun 1200 SM.

Bangunan rumah tinggal menggunakan atap datar yang merupakan typical daerah timur, sedangkan cahaya dimasukkan melalui celah-celah lubang atap. Ruang menggunakan “Cella”, yaitu ruang yang keempat sisinya tertutup (massif dengan satu sisi sebagai bukaan (pintu).

Pada masa ini orientasi bangunan menghadap dari utara – selatan, dengan fasad bangunan yang simetris dan dinding dalamnya biasanya terdapat lukisan dinding yang disebut FRESKA.

Bahan bangunan pada masa ini adalah :

· Memakai batu pecah atau batu gamping /gips yang dikeraskan untuk lapisan lantai

· Dinding menggunakan bata yang dikeringkan

· Dan atap menggunakan kayu

2. Kebudayaan Cycladic

Arsitekturnya hampir sama dengan dengan kebudayaan bangsa Creta, namun pada istana terdapat rumah – rumah kecil yang disebut Megaron.

Megaron, adalah unit rumah tinggal dengan fasilitas :

· Berbentuk cella yagn dilengkapi dengan lobby/vestibulle.

· Entrance dan serambi depan yang mengarah kedalam.

· Thelamus (ruang tidur) yang diletakkan di bagian paling belakang.

Pada periode geometris (1100 – 700 SM), bangsa Mikena dikalahkan oleh bangsa Dorian yang disiplin , kesukuan dan berjiwa militan. Pada masa ini muncul dasar – dasr perencanaan dalam arsitektur ;yaitu ORDER, PRODUKSI, KESEIMBANGAN , dan KEBIJAKSANAAN.

Pada periode Archaic (700 – 500 SM), masyarakat mengenal bahan Stuco (campuran kapur dan marmer bubuk) juga bentuk bangunan 4 persegi panjang dengan dinding tanpa lubang jendela dan dikelilingi oleh kolom – kolom ( PERISTYLE ). Order Doric dan Ionic diperkenalkan melalui kolom – kolom bangunan. Konsep dari struktur yaitu POST dan LINTEL.

3. Arsitektur Yunani daratan

Ada dua phase peradaban Yunani Daratan, yaitu Hellenic dan Hellenistik.

Phase Hellenic (650 – 323 SM)

  • Karakter masyarakatnya sangat menjunjung tinggi kepercayaan dan seni, sehingga kuil menjadi bagian yang terpenting. Pada mulanya kuil mengambil bentuk dasar dari Megaron selanjutnya dikembangkan.
  • Konstruksi utama memakai system kolom (tiang) dan balok (gelagar).
  • Bentuk-bentuk dari konstruksi kayu ditiru pada bahan yang lain yaitu marmer “Carpentry in marble” mulai tahun 600 BC.
  • Dinding memakai bata yang dikeringkan atau dengan terakota.
  • Penyelesaian eksterior lebih dipentingkan karena masyarakat Yunani berkosentrasi pada elemen yang cocok dengan iklim serta masyarakat pemakainya (masyarakat Yunani senang dengan udara terbuka) terutama Kuil dan Agora.
  • Hubungan dengan dewanya terjadi di udara terbuka dengan angin yang berhembus sepoi melalui “Collonade” yaitu barisan tiang yang menopang atap pada serambi memanjang serta “Portico” yaitu barisan tiang penopang atap pada serambi depan (memendek), sebagai ucapan selamat datang dengan permainan bayangan gelap terang oleh tiang (kolom) gaya Doric yang tertimpa sinar matahari.
  • Disempurnakannya order Dorie, Ionic, Corinthian.
  • Dan bermunculan bangunan – bangunan baru seperti STOA, Theatre, dan Balai Pertemuan

Phase Hellenistik (323 – 30 SM)

  • Pada tahun 480 BC Persia menghancurkan Yunani, Akropolis kota diatas bukit sebagai kompleks bangunan suci juga ikut hancur. Oleh Perikles pemimpin Yunani, Athena dibangun kembali.
  • Pada phase ini banyak dibangun public building (bangunan umum) yang berkembang sangat pesat, bervariasi dan berkesan megah.
  • Banyak dibangun “Stoa” yaitu teras memanjang bertiang banyak yang menghubungkan antara bangunan yang satu dengan yang lainnya serta berfungsi sebagai tempat untuk diskusi yang beratap agar terhindar dari hujan dan terik matahari. Stoa merupakan pasangan dari “Agora” yaitu tempat untuk pertemuan umum di luar juga sekaligus sebagai pasar bagi masyarakat Yunani (terutama di Athena).

Ciri – ciri Arsitektur Yunani yaitu :

· Simplicity ( Kesederhanaan )

NARCICISME yaitu mencinyai kesederhanaan pribadi.

· Clarity ( Kejelasan )

Bentuk struktur yang sederhana terdiri dari tiang dan balok

· Adaptif (dapat diterapkan dimana saja)

· Exterior intention (mengutamakan ruang luar)

Kegiatan lebih banyak diluar gedung.

· Dan terdapatnya order


Tiga order Arsitektur Kuil Yunani

Orang – orang Yunani mengembangkan 3 sistem arsitektur yang masing – masing dengan proporsi mereka sendiri yang khas dan detil, yaitu

· IONIC, gaya ionic yang tipis dan lebih elegan. Pada bagian puncaknya dihiasi dengan desai scroll, gaya ini ditemukan di Yunani Timur.

Kolom ionik biasanya berdiri di atas dasar yang memisahkan batang kolom dari stylobate atau platform. Puncak kolom memiliki karakteristik volutes bergulir berpasangan yang diletakkan di tutup di bentuk (echinus) dari kolom, atau mata air didalamnya.

· Doric gaya ini terlihat kokoh dengan puncak yang biasa atau tidak berornamen. Gaya ini digunakan di daratan Yunani dan koloni di Itali selatan dan bagian sisilia. Kolom ini berdiri langsung di trotoar datar (stylobate)dari kuil, poros vertikal mereka bergalur pararel dengan alur cekung.



· korintus, gaya ini terlihat lembut, langsing dan rumit. Pada bagian puncaknyadihiasi dengan daun Acanthus. Dalam hal proporsi, kolom ini mirip dengan kolom ionik yang mungkin dibut lebih ramping, namun berdiri terpisah oleh modal yang khas yang di pahat.




Peninggalan arsitektur di Yunani, adalah bukit ACROPOLIS, yaitu tempat bekas pertahanan yang berada di tempat yang strategis namun tidak terorganisir (sesuai dengan tapaknya yang berkontur). Di bukit inilah banyak terdapat peninggalan-peninggalan arsitektur, yaitu :

· Propilae, yang merupakan gerbang ke tempat-tempat suci dan juga sekaligus sebagai tempat melakukan pagelaran seni dan pertemuan umum. Order yang ada pada bangunan ini adalah Doric dan Ionic yang terbut dari batu pualam dan jika terkena sinar matahari akan menghasilkan efek warna abu keemasan.

www.greecetoursonline.com


www.spartanwarband.com

· Agora, yang merupakan tempat umum yang dipakai untuk tempat berkumpulnya masyarakat (semacam alun-alun yang berfungsi sebagai pusat perbelanjaan).

www.sikyon.com

· Stoa, merupakan tempat seperti teras dengan tiang yang berderet yang berfungsi untuk berteduh dari terik matahari dan hujan; juga sebagai pembatas yang menghubungkan dengan Agora.

www.stevetopper.com

· Theater, merupakan tempat pertunjukan yang bangunannya berbentuk setengah lingkaran yang terbuka dan menempel pada lereng-lereng gunung. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat untuk persembahan tari drama dan nyanyi bagi dewa Dionisious.

· Parthenon, merupakan bangunan persegi yang memanjang dengan deretan kolom luar yang bercirikan gaya Doric. Di tempat ini juga terdapat tempat patung dewa yaitu CELLA LONGITUDINAL.

· Stadium dan Gimnasium, sebagai tempat berolahraga yang merupakan bangunan terbuka.